Total Tayangan Halaman

Rabu, 08 Februari 2017

Makalah Sistem Sirkulasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Mahluk hidup merupakan ciptaan Allah SWT diciptakan memiliki ketentuan dalan segala bidang yang sama sekali tidak jauh dari kondisi lingkungannya, penetapan-penetapan segala penyusun tubuh mahluk hidup seperti sistem sirkulasi darah sesuai dengan ukuran kebutuhan tubuh. Seperti yang di jelaskan dalam Al Quran Surah Al Furqon ayat 2:
Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS.Al Furqon ayat 2).
Sistem sirkuasi darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum mempunyai sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya pada Amoeba dan Paramecium. Sirkulasi bahan-bahan metabolisme dan sisa-sisanya dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan kekebalan tubuh lebih dari beberapa milimeter) atau hewan yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi. Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi yang khusus yang menjamin adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut dilakukan oleh seperangkat organ-organ sirkulasi darah terbuka dan sistem peredaran tertutup. Oleh karena itu, makalah ini perlu dibuat untuk membahas sistem sirkulasi darah pada hewan secara rinci  dan mempermudah pemahaman tentang mata kuliah Fisiologi Hewan.

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana sistem sirkulasi terbuka dan tertutup ?
2. Bagaimana kerja jantung pada serangga, pisces, amphibi, dan mamalia?
3. Bagaimana fungsi dari sirkulasi?

1.3.Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1.Untuk mengetahui sistem sirkulasi terbuka dan tertutup.
2. Untuk mengetahui kerja jantung pada serangga, pisces, amphibi, dan mamalia.
3. Untuk mengetahui fungsi dari sirkulasi.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Sirkulasi Terbuka dan Tertutup
2.1.1 Sistem Sirkulasi Terbuka
Sistem sirkulasi darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung, dan volume darah yang dikeluarkan hanya sedikit, terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme terbatas. Contohnya: Moluska dan Artropoda.
Susunan pembuluh pada arthropoda contohnya insekta, salah satu jenis hewan yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Arthropoda memiliki jantung berbentuk  pipa yang terletak di bagian dorsal tubuh, dan diengkapi dengan sejumlah lubang beserta klep. Lubang yang dinamakan ostia tersebut memberi peluang kepada darah untuk masuk kembali ke jantung. Relaksasi otot jantung menyebabkan adanya tekanan negative dalam rongga jantung sehingga menimbulkan kekuatan untuk mengisap darah secara aktif. Pembuluh darah dorsal bagian depan disebut aorta. Dinding aorta bersifat kontraktil dan dapat menimbulkan gelombang peristaltik untuk mendorong darah ke arah depan (ke kepala). Pembuluh ini merupakan cabang pembuluh darah utama, yang berlanjut sampai kepala dan berakhir di bagian tersebut. Percabangan pembuluh aorta membawa pasokan darah untuk sebagian besar tubuh.
Namun, pembuluh pada sistem sirkulasi terbuka tidak dilengkapi dengan pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat jaringan, darah akan keluar dari pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara sel jaringan. Pada tahap selanjutnya, darah atau cairan tubuh tersaring dan secara perlahan-lahan kembali ke jantung melaui ostia (katup) yang banyak terdapat di bagian tersebut. Sebagai akibat dari tidak adanya pembuluh kapiler, sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah. Dengan demikian, pada setiap kontraksi jantung, volume darah yang dapat dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan yang ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah sehingga darah mengalir lambat. Hal ini menyebabkan jumlah sari makanan yang dilepaskan ke sel tubuh terbatas, dan akibatnya aktivitas metbolisme dalam tubuh pun terbatas. Kelemahan lain dari sistem sirkulasi terbuka ialah hewan tidak dapat mengatur aliran darah secara tepat ke berbagai organ yang berbeda.
2.1.2 Sistem Sirkulasi Tertutup
Sistem sirkulasi darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh. Bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus, dan tekanannya dipertahankan tetap tinggi mengakibatkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Dalam sistem darah tertutup umumnya darah mengalir dari jantung ke pembuluh kapiler dan kembali ke jantung. Contohnya : Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktofus dan cumi-cumi) dan Vertebrata.
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan dari hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem sirkulasi ini, darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme (misalnya saat melakukan latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/ tidak aktif (misalnya organ gasroinointestinal). Organ sirkulatori pada hewan yang memiliki sistem sirkulasi ini terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh ateri, vena, arteriol, venula, hingga jaringan kapiler.

2.2.Kerja Jantung Pada Vertebrata
2.2.1. Jantung Serangga
Belalang adalah serangga yang mempunyai alat transportasi berupa pembuluh berbentuk gelembung-gelembung yang dinamakan jantung pembuluh. Jantung pembuluh terletak di atas saluran pencenaan serta memiliki lubang (ostium) di sisi kiri dan kanan gelembung. Ostium (jamak: ostia) ini berfungsi sebagai tempat masuknya darah dan seluruh tubuh. Jantung pembuluh berupa gelembung-gelembung pembuluh yang saling bersambungan. Bagian  belakang tertutup dan bagian depannya berupa aorta yang berujung terbuka.
Description: Description: Description: Description: Sistem Peredaran Darah pada HewanDarah belalang disebut hemolimfa. Darah ini tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin, sehingga tidak mampu mengangkut oksigen. Darah belalang hanya berfungsi mengedarkan sari-sari makanan. Oksigen masuk ke dalam sel-sel tubuh melalui sistem trakea. 
     





Peredaran darah serangga termasuk sistem peredaran darah terbuka. Artinya, darah mengalir tanpa melalui pembuluh darah. Ketika jantung pembuluh berdenyut darah terpompa dan mengalir ke seluruh tubuh Darah dari Aorta langsung beredar bebas di dalam tubuh dan masuk ke sel-sel tubuh untuk memberikan sari-sari makanan dan mengangkut zat-zat sisa dan sel-sel tersebut. Selanjutnya, darah kembali ke jantung pembuluh melalui ostium di sisi kanan dan untuk beredar ke seluruh tubuh.Artropoda dan sebagian besar moluska memiliki sistem sirkulasi terbuka (open circulatory system), dengan cairan sirkulasi yang merendam organ-organ secara langsung. Pada hewan-hewan ini, cairan sirkulasi disebut hemolimfe (hemolymph), juga merupakan cairan interstial.
Serangga memiliki alat sirkulasi darah terbuka yang terdiri atas jantung yang beruas-ruas dan aorta. Serangga tidak memiliki pembuluh kapiler dan vena. Perhatikan Gambar 1. Jantung memompa hemolimfa menuju aorta dorsal hingga jantung dalam keadaan kosong. Selanjutnya hemolimfa menuju hemocoel. Saat jantung berkontraksi, ostium menutup dan pada saat saat jantung mengalami relaksasi, hemolimfa dialirkan kembali menuju jantung.

Description: Description: Description: Description: D:\kuliah\SEMESTER 6\FISWAN\bahan ke 2\index.jpg
Gambar 1. Sistem sirkulasi terbuka pada serangga
Darah serangga tidak berwarna karena tidak mengandung hemoglobin, tetapi mengandung hemosianin. Darah serangga hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan dari usus ke seluruh tubuh. Darah serangga tidak digunakan untuk pengangkutan gas O2 maupun CO2. Pengangkutan gas O2 dan CO2 dilakukan oleh sistem trakea.
2.2.2. Jantung Pisces
Sistem peredaran darah ikan berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah tunggal. Dalam sekali peredaran, darah ikan beredar melalui jantung sebanyak satu kali. Sehingga, peredaran darahnya dinamakan sistem peredaran darah tunggal. Darah yang beredar melalui pembuluh darah, oleh karenanya disebut sistem peredaran darah tertutup. Seekor ikan mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan utama, yaitu satu satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah dari atrium ke ventrikel. 
Description: Description: Description: Description: D:\kuliah\SEMESTER 6\FISWAN\bahan ke 2\ikan.jpgDescription: Description: Description: Description: D:\kuliah\SEMESTER 6\FISWAN\bahan ke 2\3.jpg
Gambar 2. Sistem sirkulasi tunggal pada ikan
Proses peredaran darahnya, dimulai dengan darah dipompa oleh jantung, tepatnya ventrikel. Kemudian, darah mengalir menuju insang yakni tempat terjadinya pengambilan O2 (oksigen) oleh darah dan pengeluaran CO2 (karbondioksida) lewat dinding kapiler. Kapiler insang membawa darah kaya oksigen ke seluruh pembuluh kapiler yang terdapat pada bagian tubuh ikan. Selanjutnya, darah akan kembali ke atrium jantung melalui pembuluh balik (vena).
Jantung ikan terdiri atas dua ruang, yaitu sebuah serambi yang nampak lebih merah dan sebuah bilik yang berwarna lebih muda. Serambi jantung berfdinding tipis dan bilik jantung berdinding tebal. Antara serambi dan bilik terdapat katup untuk menjaga agar darah dapat mengalir ke satu arah. Bilik terletak lebih anterior daripada serambi jantung. Dari bilik, darah dipompakan ke depan kea rah insang . Di sini darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Dari insang darah mengalir melalui aorta dorsal yang kemudian disirkulasikan ke seluruh tubuh. Dari aorta dorsal ada percabangan yang membawa darah ke alat pencernaan dan ginjal. Di dalam alat pencernaan makanan darah mengambil zat-zat makanan dan darah yang menuju ginjal membawa sisa metabolism untuk dieksresikan. Darah dari seluruh tubuh, alat pencernaan dan ginjal dialirkan kembali ke jantung kemudian ke insang untuk memulai sirkulasi berikutnya. Sistem sirkulasi seperti terdapat pada ikan ini disebut sistem sirkulasi tunggal karena darah setiap satu sirkulasi penuh hanya melewati jantung satu kali.



2.2.3. Jantung Amphibi
Katak dan amfibia lainnya mempunyai jantung berbilik tiga,dan dua sirkuit aliran darah (Sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik). Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit : sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneu mengarah ke jaringan pertukaran gas (Kulit dan paru-paru katak). Dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke artrium kiri jantung dan kemudian sebagian besar diantarany dipompakan kedalam sirkuit sistemik. Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh.dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini yang disebut sirkulasi ganda, menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot dan organ-organ lain. Karena darah itu dipompa untuk kedua kalinnya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru atau kulit.Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (Insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.
Dalam  ventrikel tunggal pada jantung katak, terdapat percampuran darah kaya oksigen dengan darah yang kurang oksigen yang telah kembali daribagian tubuh yang lain. Akan tetapi, suatu abungan( ridge) dalam ventrikel akan mengalihkan sebagian besar dari daerah yang kaya oksigen itu dari atrium kiri ke dalam sirkulasi sistemik dan sebagian besar darah yang miskin oksigen itu dari atrium kanan ke dalam sirkuit pulmokutaneus.
Jantung katak (sebagai contoh amfibi) terdiri atas tiga ruang, yaitu dua atria yang berdinding tipis, dan satu  ventrikel yang berdinding tebal. Pada sekat antara serambi dan bilik terdapat katup. Darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium kanan melalui sinus venosus. Dari atriumm kanan, darah masuk ke ventrikel jantung yang hanya mempunyai satu ruang, lalu dipompa melalui arteri pulmokutaneus yang bercabang dua yang satu menuju ke kulit disebut arteri kutaneus. Dalam paru-paru dan kulit, darah yang kaya oksigen akan masuk ke serambi kiri melalui vena pulmokutaneus. Dari serambi kiri darah kemudian masuk ke bilik jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh melalui nadi utama (trunkus arteriosus) yang bercabang dua, satu menuju ke arah kepala dan yang lain menuju ke arah tubuh bagian belakang. Sistem sirkulasi seperti yang terdapat pada katak ini disebut sirkulasi ganda, sebab darah selama satu sirkulasi penuh melalui jantung dua kali. Sistem sirkulasi ganda biasanya dibagi mnjadi sistem sirkulasi kecil (sistem sirkulasi pulmoner) dan sistem sirkulasi besar (sistem sirkulasi sistemik).
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Dalam sekali peredaran, darah melalui jantung sebanyak dua kali. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Darah yang beredar melalui pembuluh darah, oleh karenanya disebut sistem peredaran darah tertutup.
Description: Description: Description: Description: D:\kuliah\SEMESTER 6\FISWAN\bahan ke 2\2.jpg
Gambar 3. Sistem sirkulasi ganda pada Amfibi
Katak dan amfibia lainnya mempunyai jantung yang terbagi tiga ruang, dengan dua atrium (serambi) yakni atrium kanan dan atrium kiri dan juga satu ventrikel (bilik). Di dalamnya juga terdapat katup (sekat) yang mencegah darah pada ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.Dari berbagai jaringan dan organ tubuh, darah yang mengan dung sedikit oksigen (O2) akan menuju sinus venosus dan dilanjutkan ke atrium kanan. Kemudian, darah dialirkan menuju ventrikel. Setelah itu, darah mengalir menuju arteri pulmonalis. Akhirnya, darah masuk ke paru-paru. Karbondioksida (CO2) dalam darah pada paru-paru dilepaskan, sedangkan oksigen (O2) diikat oleh darah. Berikutnya, darah yang banyak meng andung oksigen (O2) pada paru-paru ini akan dialirkan menuju vena pulmonalis, lantas diteruskan ke atrium kiri jantung. Peredaran darah yang berlangsung demikian dinamakan peredaran darah kecil.
Sementara itu, darah yang mengandung oksigen (O2) pada atrium kiri jantung akan dialirkan menuju ventrikel. Walaupun sedikit, darah ini akan bercampur dengan darah yang mengandung karbondioksida (CO2). Selanjutnya, darah dalam ventrikel menuju tructus arteriousus (batang nadi) hingga aorta. Aorta ini memiliki cabang ke kanan dan ke kiri, yang masing-masing bagian terdiri atas tiga arteri, yakni arteri anterior (karotis), lengkung aorta, dan arteri posterior (arteri pulmo kutaneus). Arteri karotis mengalirkan darah ke kepala dan otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah paru-paru dan kulit.
Ketika berada di dalam air, katak mengubah sirkulasinya, untuk sebagian besar bagian menghentikan aliran darah ke paru-parunya yang tak efektif untuk sementara. Aliran darah berlanjut ke kulit, yang berperan sebagai satu-satunya tempat pertukaran gas sewaktu katak menyelam.
2.2.4. Jantung Mamalia
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi menuju sel-sel tubuh dan sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah.  Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri.  Berat jantung kira-kira 300 gram. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar gumpalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung mammalia termasuk tipe jantung berbilik, yang mempunyai empat ruang yaitu atrium dekster, atrium sinister, ventrikel dekster, dan ventrikel sinister.Maring-masing ruang dipisahkan oleh septum. Antara atrium dekster  dan sinister dipisahkan oleh septum interatrioler. Antara ventrikel dekster dan sinister dipisahkan oleh septum interventrikuler.Sebagai pemompa darah, jantung memiliki katup (valvula) yang berfungsi menjaga tekanan dan menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke tempat semula. Di dalam jantung terdapat empat valvula yaituvalvula bicuspidalis (mitralis) yang terdapat diantara atrium sinister dan ventrikel sinister, valvula tricuspidalis yang terdapat diantara atrium dekster dan ventrikel sinister, valvula semilunaris aortae yang terdapat diantara ventrikel sinister dan aorta, dan valvula semilunaris pulmoner yang terdapat diantara ventrikel dekster dan arteri pulmonalis. Tiap katup mempunyai penutup yang disebut leaflets atau cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah leaflets , yang lainnya memiliki 3 buah leaflets.
Vena cava superior dan inverior mengalirkan darah ke dalam atrium kanan. Lubang dari vena cava inverior dijaga oleh katup semiluner eustachiuis. Arteri pulmonalis membawa darah keluar dari ventrikel kanan ke paru-paru. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri, aorta membawa darah keluar dari ventrikel kiri.Arteri coronaria kanan dan kiri pertama-tama meninggalkan aorta kemudian bercabang menjadi arteri yang lebih kecil. Arteri-arteri kecil ini mengitari jantung dan mengantarkan darah ke semua bagian jantung. Darah yang kembali dari jantung dikumpulkan oleh sinus coronaria dan langsung kembali ke dalam atrium kanan.
Pembuluh darah utama yang menuju jantung adalah dua buah venae cava, empat vena pulmonalis, dan yang keluar dari jantung adalah sebuah truncus arteri pulmonalis, dan sebuah aorta. Vena cava superior berfungsi membawa darah deoxygenated (kurang oksigen) dari lengan dan kepala menuju ke atrium kanan, sedangkan vena cava inferior berfungsi membawa darah deoxygenated (kurang oksigen) dari badan dan kaki menuju ke atrium kanan. Pada atrium kiri bermuatan 4 buah vena pulmonalis yang berfungsi membawa darah oxygenated (kaya oksigen) dari paru - paru lewat menuju ke ventrikel kiri kemudian ke aorta, dan selanjutnya ke arcus (lengkung) aorta dan seluruh tubuh. Arteri coronaria berperan mensuplai kebutuhan zat - zat yang diperlukan oleh otot jantung.
Jantung mamalia termasuk tipe jantung berbilik, terdiri atas 4 ruang. Darah yang kembali dari paru-paru masuk ke atrium kiri, terus ke ventrikel kiri, dan kemudian masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Darah dari tubuh, masuk ke dalam atrium kanan, ventrikel kanan dan kemudian dipompakan ke paru-paru. Katup-katup menjaga agar darah tidak mengalir balik dari aorta ke ventrikel, atrium dan vena. Katup-katup tersebut membuka dan menutup karena perbedaan tekanan darah dalam ruang-ruang jantung. Katup atrioventrikular (bikuspidalis dan trikuspidalis) diikat ke dinding ventrikel oleh serabut-serabut fibrosa yang menjaga agar katup tidak terdorong balik ke atrium bila ventrikel berkontraksi dengan tekanan intraventrikular yang jauh lebih tinggi daripada tekanan dalam atria.
Jantung mamalia dan jantung vertebrata yang lain dibungkus oleh suatu membrane rangkap yang disebut kantung pericardial. Lapisan luar dari kantung merupakan membran fibrosa yang melekat pada mediastinum. Perlekatan ini membuat jantung tetap berada pada posisi yang tepat di dalam rongga dada. Lapisan dalam yang melekat pada permukaan luar jantung (epikardium) merupakan membrane serosa yang menghasilkan cairan pericardial untuk mengisi kantung pericardial. Cairan pericardial berfungsi sebagai pelumas untuk melindungi membrane pericardial yang saling bergeresan satu sama lain pada setiap denyutan jantung.
Dinding jantung sendiri terdiri atas tiga lapis, yaitu epikardium (lapisan luar), miokardium (lapisan tengah) dan endocardium (lapisan paling dalam).Epikardium disebut juga peridardium visceral, merupakan membrane serosa. Miokardium merupakan lapisan yang paling tebal tersusun atas serabut-serabut otot jantung. Endokardium merupakan lapisan endothelium yang melapisi bagian dalam rongga jantung.
Miokardium terdiri atas tiga jenis serabut otot. Pertama serabut otot kontraktil yaitu miokardium berukuran sedang yang merupakan bagian terbesar dari dinding jantung. Serabut otot jantung jenis ini dikhususkan untuk kontraksi jantung sebab kemampuan kontraksinya sangat besar. Kedua serabut miokardium yang menyusun nodus sinoatrial (nodus SA) dan nodus atrioventrikular (nodus AV). Serabut miokardium jenis ini berukuran lebih kecil dari serabut miokardium kontraktil dengan kemampuan kontraksi dan kemampuan konduksi yang lemah namun memiliki sifat autoritmik yaitu mampu membangkitkan potensial aksinya secara ritmik tanpa stimulasi saraf sama sekali. Potensial aksi yang dibangkitkan ini diperlukan untuk memulai kontraksi dari sel-sel kontraktil. Membran sel eutoritmik tidak pernah mencapai potensial istirahat selalu dalam keadaan depolarisasi siap untuk mencapai potensial ambang dan potensial aksi berikutnya. Bila satu serabut otot jantung secara spontan mengalami potensial aksi maka potensial aksi ini akan disebarkan ke serabut otot jantung yang lain melalui persambungan renggangnya. Pembentukan potensial aksi secara ritmik oleh serabut autoritmik akan diikuti oleh kontraksi jantung secara ritmik pula. Ketiga adalah serabut miokardium yang ukurannya paling besar terdapat dalam endocardium ventricular. Serabut miokardium jenis ini kemampuannya lemah namun memiliki kemampuan konduksi cepat, yang merupakan sistem untuk menyebabkan eksitasi ke seluruh ventrikel jantung. Miokardium jenis ini merupakan berkas His dan serabut Purkinye.Di bawah ini gambar jantung pada mamalia:
Description: Description: Description: Description: Description: D:\presentasi II\struktur-jantung-manusia1.jpg

Berikut merupakan rangkuman dari perbedaan system sirkulasi pada serangga, pisces, amfibi, dan mamalia :
Perbedaan
Serangga
Pisces
Amfibi
Mamalia
Struktur jantung
Tabung panjang
Beruang 2
Beruang 3
Beruang 4
Sistem sirkulasi
Terbuka
Tertutup dan tunggal
Tertutup dan ganda
Tertutup dan ganda
Cairan sirkulasi
Hemolimfe
darah
darah
darah
Aliran sirkuit
Hemocoel
Kapiler sistemik
Pulmokutan dan sistemik
Pulmoner dan sistemik

2.3. Fungsi Sirkulasi
Bagi hewan-hewan dengan banyak lapisan-lapisan sel jarak difusi terlalu besar untuk pertukaran nutrien-nutrien dan zat-zat buangan yang cukup melalui rongga gastrovaskular. Pada organisme-organisme ini sistem sirkulasi minimalkan jarak difusi zat-zat yang memasuki atau meninggalkan sel. Dengan mentranspor cairan ke seluruh tubuh, sistem sirkulasi secara fungsional menghubungkan lingkungan berair dari sel-sel tubuh dengan organ-organ yang mempertukarkan gas-gas, mengabsorpsi nutrient-nutrien dan membuang zat-zat buangan. Pada mamalia, misalnya O2 dari udara yang dihirup berdifusi melintasi hanya dua lapis sel di dalam paru-paru sebelum mencapai darah. Sistem sirkulasi yang digerakkan oleh jantung, kemudian mengangkut darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Sewaktu darah mengalir ke seluruh jaringan-jaringan tubuh dalam pembuluh-pembuluh darah yang mungil, O2 di dalam darah kembali berdifusi hanya dalam jarak pendek sebelum memasuki cairan interstisial yang merendam sel-sel secara langsung.
Sistem sirkulasi memiliki tiga komponen darah yaitu cairan sirkulasi, seperangkat tabung yang saling berhubungan dan pompa yang berotot yaitu jantung (heart). Jantung mendorong sirkulasi dengan menggunakan energy metabolic untuk meningkatkan tekanan hidrostatik dari cairan sirkulasi yang kemudian mangalir melalui suatu sirkuit pembuluh-pembuluh darah dan kembali ke jantung. Bagian-bagian yang berperan dalam sirkulasi adalah :
1.      Arteri, mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri
2.      Arteriola, cabang kecil dari arteri berfungsi sebagai kendali di mana darah dikeluarkan ke dalam kapiler dan mengubah aliran darah ke kapiler sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan
3.      Kapiler, berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit hormone, dan lain-lain. Bersifat sangat tipis dan permeable terhadap molekul kecil
4.      Venula, berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan bergabung menjadi vena yang semakin besar
5.      Vena, saluran penampung mengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung. Oleh karena tekanan pada sistem vena sangat rendah, maka dinding vena sangat tipis, tetapi dinding vena mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga darah ekstra dapat dikendalikan berdasarkan kebutuhan tubuh.













BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.    Sistem sirkulasi darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Sedangkan Sistem sirkulasi darah tertutup artinya sistem sirkulasi darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
2.    Struktur jantung pada serangga yaitu berbentuk tabung panjang,pada pisces beruang dua,amphibi beruang tiga dan mamalia beruang empat.
3.    Fungsi sirkulasi yaitu menghubungkan lingkungan berair dari sel-sel tubuh dengan organ-organ yang mempertukarkan gas-gas, mengabsorpsi nutrient-nutrien dan membuang zat-zat buangan.











DAFTAR PUSTAKA

Campbell,Neil A. 2008. Biologi Jilid Kelima. Jakarta:Erlangga
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta:Departemen Pendidikan Tinggi
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta:Salemba Medika
Ville,dkk. 1999. Zoologi Umum. Jakarta:Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar