MAKALAH EKOLOGI
TUMBUHAN
KONSERVASI AIR
Dosen
Pengampu:
Dwi
Suheriyanto, M.P
Disusun
Oleh:
Anis Nur Laily (13620047)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan
kepada kami sehingga makalah Ekologi Tumbuhan dengan tema “Konservasi Air” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu
meskipun kurang sempurna dalam sisi penulisan maupun isi yang terkandung di
dalamnya.
Ucapan terima kasih terlantun dari lisan dan hati penulis pada pihak-pihak terkait yang telah membantu secara tidak langsung mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini. Kepada Bapak
Dwi Suheriyanto, M.P yang telah memberikan
materi kepada penulis, dan mempercayai penulis untuk mengkaji lebih dalam pada materi
Ekologi Tumbuhan. Tak lupa kepada teman-teman yang telah rela membantu menyelesaikan makalah ini, baik dengan tenaga maupun fikiran.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik, dan oleh karenanya, kami menerima masukan, saran serta usul yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam belajar dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Malang,
18 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................................
..iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................................................. 1
1.2
Tujuan................................................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Air dan Peranannya.......................................................................................................... 3
2.2
Air dalam Perspektif Al-Qur’an
...................................................................................... 3
2.3
Siklus Hidrologi Air
......................................................................................................... 4
2.4
Metode Konservasi AIr
................................................................................................... 6
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
3.2
Saran.................................................................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang
memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk
manusia. Air merupakan asal muasal dari segala macam bentuk kehidupan di planet
bumi ini. Dari air bermula kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan
berkembang. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung,
sehingga penyediaan air baku untuk kebutuhan domestik, irigasi dan industri
menjadi menjadi perhatian dan prioritas utama. Karena itulah Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) mendeklarasikan bahwa air merupakan hak azasi manusia;
artinya, setiap manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap
pemakaian air.
Di Indonesia, hak masyarakat terhadap penggunaan air
dijamin melalui Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19454,
dan Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Dalam
perkembangannya, air secara sangat cepat menjadi sumber daya yang makin langka
dan relatif tidak ada sumber penggantinya. Meskipun Indonesia termasuk 10
negara kaya air, namun dalam pemanfaatannya terdapat permasalahan mendasar yang
masih terjadi. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial
ketersediaan air. Pada musim hujan, beberapa bagian di Indonesia mengalami
kelimpahan air yang luar biasa besar sehingga berakibat terjadinya banjir dan
kerusakan lain yang ditimbulkannya. Di sisi lain, pada musim kering kekurangan
air dan kekeringan menjadi bencana di beberapa wilayah lainnya. Permasalahan
mendasar yang kedua adalah terbatasnya jumlah air yang dapat dieksplorasi dan
dikonsumsi, sedangkan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah
menyebabkan kebutuhan air baku meningkat secara drastis. Masalah kualitas air
semakin mempersempit alternatif sumber-sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Pada sisi lain penyediaan air yang dibutuhkan bagi
kegiatan rumah tangga, perkotaan dan industri sering mendapatkan gangguan
secara kuantitas – dalam arti terjadinya penurunan debit air baku akibat
terjadinya pembukaan lahan-lahan baru bagi pemukiman baru di daerah hulu yang
berakibat pada pengurangan luas catchment area sebagai sumber penyedia air
baku. Disamping itu, secara kualitas penyediaan air baku sering tidak memenuhi
standar karena adanya pencemaran air sungai oleh limbah rumah tangga,
perkotaan, dan industri.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka sumber daya
air merupakan sumber daya alam yang sangat vital bagi hidup dan kehidupan
makhluk serta sangat strategis bagi pembangunan perekonomian, menjaga kesatuan
dan ketahanan nasional sehingga harus dikelola secara terpadu, bijaksana, dan
professional.
1.2 Tujuan
Tujuan adanya makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui air dan peranannya bagi kehidupan
2. Untuk
mengetahui perspektif air dalam al-qur’an
3. Untuk
mengetahui siklus hidrologi air
4. Untuk
mengetahui cara konservasi air
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Air dan Peranannya
Air dapat berupa zat padat sebagai es dan salju, dapat
berupa zat cair yang mengalir sebagai air permukaan, berada dalam tanah sebagai
air tanah, berada diudara sebagai hujan, berada di Laut sebagai air laut dan
bahkan dapat berupa uap air yang didefinisikan sebagai air udara (bibit air).
Air juga mempunyai peranan yang sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari, dimana beberapa peran pokok yang dapat dijelaskan
dibawah ini antara lain adalah :
· Keperluan
rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya
·
Sebagai komponen dasar dari salah
satu media perhubungan
·
Sebagai unsur proses photo sintesa
dalam produk tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan
·
Keperluan umum, misalnya untuk
kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat
rekreasi dan lain-lainnya
·
Keperluan industri, misalnya untuk
pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik
·
Keperluan perdagangan, misalnya
untuk hotel, restoran, dll
·
Keperluan pertanian dan peternakan
·
Keperluan pelayaran dan lain
sebagainya
Oleh
karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan
menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan
melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah
dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem
yang ada.
2.2 Air dalam
Perpektif Al-qur’an
Allah SWT. Begitu banyak memberitahukan kepada
manusia mengenai air. Dimana air adalah merupakan karunia dan nikmat yang Allah
limpahkan kepada manusia. Al-quran telah merangkum makna penting air dan
menghimbau perhatian kepadanya. Dengan mendalami Al-quran, orang akan
mengetahui bahwa air adalah merupakan tema utama dalam kehidupan makhluk hidup
dipermukaan bumi ini. “Air” disebutkan lebih dari enam puluh kali. ”sungai”
lebih dari lima puluh kali dan “laut” lebih dari empat puluh kali,
sedangkan kata “air mancur” ,”mata air”,”hujan”, “hujan es”,”awan”,
dan “angin” disebutkan agak jarang.
Namun Al-quran bukanlah buku ajar sains, dan ia tidak membahas aspek
kimia dan fisika air. Sebaliknya Al-quran adalah kitab petunjuk bagi umat
manusia. Sebagaimana kita saksikan, Al-quran membahas tema air menurut
cara dan demi tujuannya sendiri. Air dilihat tidak saja sebagi unsur penting
dan bermanfaat, melainkan juga sebagi unsur yang memiliki signifikasi mendalam
dengan akibat-akibat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan setiap muslim,
masyarakat dan peradaban Islam.
Air juga merupakan komponen terbanyak dalam tubuh
kita, bahkan saat kita masih menjadi janin, kandungan air dalam tubuh hampir
mendekati 100%, kemudian setelah lahir kandungan air dalam tubuh mulai berkurang
menjadi 80%, saat dewasa menjadi 70%, dan ketika sudah lanjut usia bisa menjadi
50%. Fenomena semacam ini sudah dijelaskan oleh Allah di dalam firman-Nya:
“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan
manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.”
(Qs Al Furqan:54)
2.2 Siklus
Hidrologi
Siklus hidrologi (Hydrologic Sycle) merupakan
peredaran air dibumi melalui udara, permukaan tanah maupun lapisan dibawah
permukaan tanah dan ini bisa berlangsung berkat ketersediannya sumber energi
matahari, komponen-komponen utama dari bagian siklus hidrologi adalah :
a. Penguapan (Evapo-transpirasi).
b. Curah hujan (Precipitasi).
c. Limpasan permukaan (Surface Run Off).
d. Resapan (Infiltrasi).
Ada
sejumlah langkah yang terlibat dalam siklus air. Air melewati semua tiga
keadaan materi selama siklus ini. Kekuatan alam seperti matahari, udara, tanah,
pohon, sungai, laut, dan pegunungan memainkan peranan penting dalam
menyelesaikan siklus air.
Tahap 1 : Matahari
terjadi menjadi kekuatan pendorong dari siklus air. Ini memanas air di laut,
sungai, danau dan gletser, yang menguap dan naik ke atas di udara. Air juga
menguap melalui tanaman dan tanah melalui proses yang disebut transpirasi. Air
menguap ini dalam bentuk uap air, yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang.
Tahap
2 : Uap air
ini kemudian masuk bersentuhan dengan arus udara, yang membawanya lebih tinggi
ke atmosfer. Setelah mencapai suhu dingin, uap air mengembun membentuk awan,
yang mengandung jutaan tetesan kecil air.
Tahap
3 : Awan ini bergerak sepanjang dunia dan tumbuh semakin besar mengumpulkan
uap air lebih banyak dalam perjalanan mereka. Ketika itu menjadi terlalu berat
untuk awan untuk menahan uap air lagi, mereka meledak dan tetesan air jatuh kembali
ke bumi dalam bentuk hujan. Jika suasana cukup dingin, curah hujan berubah
menjadi hujan salju dan hujan es.
Tahap
4 : Pada langkah terakhir, hujan atau salju yang mencair mengalir kembali
ke badan air seperti sungai, danau, dan waduk. Air hujan juga diredam oleh
tanah, melalui proses yang disebut infiltrasi. Beberapa air juga berjalan dari
permukaan atau merembes di dalam tanah, yang kemudian dapat dilihat sebagai air
tanah atau air tawar mata air. Akhirnya air mencapai lautan, yang merupakan badan
air terbesar dan sumber terbesar dari uap air.
Siklus
air didorong oleh energi matahari karena menghangatkan lautan dan air permukaan
lainnya. Energi matahari menyebabkan penguapan (air menjadi uap air) air
permukaan yang zat cair dan sublimasi yakni (es menjadi uap air) air beku, yang
menyimpan dalam jumlah besar uap air ke atmosfer. Seiring waktu, uap air
mengembun menjadi awan ini sebagai tetesan cair atau bekuan, yang akhirnya
diikuti oleh presipitasi (hujan atau salju), kembali lagi air ke permukaan
bumi. Hujan akhirnya merembes ke dalam tanah, di mana ia dapat menguap lagi
(jika dekat permukaan), mengalir di bawah permukaan, atau disimpan untuk waktu
yang lama. Lebih mudah diamati adalah limpasan permukaan: aliran air segar baik
dari hujan atau pencairan es. Limpasan kemudian dapat membuat jalan melalui
sungai dan danau ke laut atau mengalir langsung ke lautan itu sendiri. Hujan
dan limpasan permukaan adalah cara utama di mana mineral, termasuk karbon,
nitrogen, fosfor, dan sulfur, yang bersiklus dari air darat.
2.3 Konservasi Sumber Daya Air
Penghematan air atau konservasi air adalah perilaku
yang disengaja dengan tujuan mengurangi penggunaan air segar, melalui metode
teknologi atau perilaku sosial. Usaha konservasi air bertujuan untuk:
1.
Keseimbangan - Untuk menjamin
ketersediaan untuk generasi masa depan, pengurangan air segar dari sebuah
ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya.
2.
Penghematan energi - Pemompaan air,
pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah mengonsumsi energi besar. Di beberapa
daerah di dunia (contohnya, California).
3.
Konservasi habitat - Penggunaan air
oleh manusia yang diminimalisir untuk membantu mengamankan simpanan sumber air
bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran air, termasuk
usaha-usaha baru pembangunan waduk dan infrastruktur berbasis air lain
(pemeliharaan yang lama).
Untuk skala kawasan pengelolaan sumber daya air
dibedakan ke dalam beberapa karateristik zona yang spesifik, yaitu :
·
Zona I merupakan zona rendah
sepanjang garis pantai, seringkali banjir, memiliki tanah yang lembek dan
adanya intrusi air laut ke air bawah tanah
·
Zona II merupakan zona rendah,
beresiko banjir, baik untuk budidaya tanaman pangan, dan air tanah yang
sensitif (rawan) terhadap polusi
·
Zona III merupakan zona datar dengan
muka tanah yang relatif tinggi, memiliki slope cukup, kualitas air tanah yang
baik, dan tidak ada resiko banjir, walaupun kerap tergenang.
·
Zona IV merupakan zona berbukit,
berlokasi pada dataran agak tinggi, tidak ada resiko banjir maupun genangan,
lahan relatif subur, namun ketersediaan air tanah sedikit karena merupakan
daerah tangkapan air (catchment area) bagi zona I, II, dan III.
·
Zona V merupakan zona pegunungan
dengan kelerengan (slope) yang tinggi dan kecepatan aliran permukaan (fast
flowing surface water) yang tinggi pula.
Konservasi air melibatkan peran serta aktif dari
masyarakat dan menjadi tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah serta
pengelola sumber daya air wilayah sungai dan masyarakat. Upaya untuk konservasi
air adalah sebagai berikut :
·
Menata ulang tata kota agar berbasis
ekologis
·
Membuat “rumah” untuk cacing tanah.
Rumah itu disebut dengan biopori atau pori-pori hidup di dalam tanah. Cacing
tanah adalah organisme dari kelas oligochaeta yang mampu menembus tanah hingga
kedalaman 8 m. Dengan membuat satu rumah cacing, paling tidak kita akan
mendapatkan sebidang tanah yang pori-porinya cukup ramah untuk menerima
limpasan air hujan dan menyimpannya pada kedalaman yang lebih dalam. Hal ini
dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan air pada musim kemarau.
·
Melakukan upaya konservasi air
dengan cara menampung atau menyimpan air pada saat berlebih untuk digunakan
pada saat dibutuhkan (kemarau) terutama untuk
pemenuhan kebutuhan domestik (seperti desa saya-Waimana-Larantuka- Flores
Timur)
·
Pembangunan waduk
·
Menjaga kelestarian sawah sebagai
preservasi air
·
Memulai program pengijauan pada
lahan kosong
·
Penggunaan teknologi Biogas guna
mengurangi risiko polusi sungai dan sumber air oleh kegiatan peternakan
·
Mendaur ulang air limbah atau
Curieau atau disebut juga Aqua Industrial Water Treatment.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Air
merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Peranan air bagi kehidupan
adalah untuk keperluan rumah tangga, sebagai komponen dasar dari salah satu
media perhubungan, sebagai unsur proses fotosintesis dalam produk tanaman
pertanian, perkebunan dan kehutanan, keperluan pelayaran dll.
2. “Air” dalam al-qur’an
disebutkan lebih dari enam puluh kali. ”sungai” lebih dari lima puluh
kali dan “laut” lebih dari empat puluh kali. Air juga
merupakan komponen terbanyak dalam tubuh manusia, bahkan saat masih menjadi
janin sebagaimana tercantum pada surat Al-Furqan ayat 54.
3. Komponen-komponen
utama dari bagian siklus hidrologi adalah penguapan (Evapo-transpirasi), curah
hujan (Precipitasi), limpasan permukaan (Surface Run Off), resapan
(Infiltrasi).
4. Cara
konservasi air adalah menata ulang tata kota agar berbasis ekologis, membuat
“rumah” untuk cacing tanah, menyimpan air pada saat berlebih untuk digunakan
pada saat dibutuhkan (kemarau) terutama
untuk pemenuhan kebutuhan domestik, pembangunan waduk, menjaga
kelestarian sawah sebagai preservasi air, memulai program pengijauan pada lahan
kosong, penggunaan teknologi Biogas guna mengurangi risiko polusi sungai dan
sumber air oleh kegiatan peternakan, mendaur ulang air limbah atau Curieau atau
disebut juga Aqua Industrial Water Treatment.
3.2
Saran
Ø
Sumber daya air akan lestari apabila
dalam pemanfaatannya disertai dengan tindakan konservasi, disamping itu perlu
adanya penghijauan untuk melindungi kelestarian sumber daya air.
Ø
Perlu adanya upaya yang bisa
dilakukan supaya potensi mata air tetap terjaga dan terpelihara dengan baik
sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Soemitro. 1989. Konservasi Tanah
dan Air, Presentasi Workshop Agroforestry 2004, Fakultas Kehutanan,
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Siregar, Sakti
A. 2010. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Jakarta : Erlangga
Stephanus. 2015. Makalah Air Baku dan Konservasi
Air. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/makalah-air-baku-dan-konservasi-air.html
pada 18 Oktober 2015 pukul 20.00 WIB
Suparno, Oto.
2009. Teknologi Proses Pengolahan Air. Bogor : IPB
Ujianto, Bambang, 2006. Faktor Penentu Rekayasa
Konservasi Tanah dan Air. Jakarta : Suara Merdeka Cybernews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar