MAKALAH
STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1
MORFOLOGI
DAUN ( BAGIAN-BAGIAN DAN BANGUN DAUN)
Dosen Pengampu: Evika Sandi
Savitri, M.P
Disusun Oleh:
1.
Luthfi Hakim S 13620006
2.
Iqbalullah M K 13620018
3.
Suhartono 13620033
4.
Fista Nisaul Hikmah 13620043
5.
Dian Eka Pratiwi 13620046
6.
Anis Nur Laily 13620047
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Daun
(Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada
batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan.daun
mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu bagian yang melebar yang tertaut
pada batang oleh sebuah tangkai daun (Petiolus) . buku-buku (Nodus)adalah
bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (Axilla).
Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan
melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai
daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut
daun tidak lengkap.
Bentuk
daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan.
Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar,
perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun
dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa saja
bagian-bagian daun?
2.
Bagaimana
bangun-bangun daun?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
bagian-bagian daun.
2.
Untuk mengetahui
bangun-bangun daun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Daun (Folium)
Daun merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang. Dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar,
kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun
biasana berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang di
tempati tumbuhan-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini
mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada
batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan
akhirnya menjadi perang. Jadi daum yang telah tua, kemudian mati dan runtuh
dari batang mempunyai warna yang berbeda dengan daun yang masih segar.
Perbedaan warna ini kita lihat pula bila kita membandingkan warna antara daun
yang masih muda dan daun yang sudah dewasa. Daun yang muda berwarna hijau muda
keputih-putihan, kadang-kadang juga ungu atau kemerah-merahan. Sedangkan yang
sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh.
Bentuk daun yang tipis
melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap keatas itu memang
sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk
:
a.
Pengambilan
zat-zat makanan (resorbsi) terutama yang berupa zat gas (Co2)
b.
Pengolahan
zat-zat makanan (asimilasi)
c.
Penguapan
air (transpirasi)
d.
Pernafasan
(respirasi
Daun
yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama yaitu Upih daun atau pelepah (Vagina),
tangkai daun (Petiolus), dan Helaian daun (Lamina). Ada juga daun yang tidak lengkap yaitu daun
yang hanya tersusun atas tangkai dan helaian saja, upih dan helaian, helaian
saja atau tangkai saja. Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam
tumbuhan misalnya daun pisang (Musa
paradisiacal L), pohon pinang (Areca
catechu L.), bambu (Bambusa sp.)
dll.
2.2 Bagian-bagian Daun
Bagian-bagian daun yang lengkap
sebagai berikut:
1)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Daun
yang berpupih umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam
tumbuhan yang berbiji tunggal monocotyledoneae, suku rumput atau gramineae,
suku empon-empon atau zingiberaceae, pisang, dan golongan palmae.
2)
Tangkai daun
Tangkai
daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk
menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat
memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya.
Bentuk
dan ukuran tangkai daun berbedamenurut jenis tumbuhan, bahkan pada satu
tumbuhan ukuran dan bentuknya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk
silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat
pada penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut:
·
Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya Carica papaya L
·
Pipih dan tepinya melebar (bersayap), misalnya pada
jeruk Citrus sp
·
Bersegi
·
Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya
beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang
Tangkai daun dapat
memperlihatkan adanya kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel dll,
Jika ditinjau keadaan permukaannya. Tangkai daun dapat mengalami metamorfosis
menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filogenetik.
3)
Helaian daun (lamina)
Helaian
daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka
suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya, disebut pula
senagai sifat daunnya. Contoh jika kita mengatakan “daun nangka bangun jorong”,
sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya, melainkan helaiannya. Dalam uraian
ini ciri-ciri yang seharusnya disebut sebagai ciri helaian daun, akan disebut
pula sebagai ciri daun.
Mengenai susunan daun yang tidak lengkap
ada beberapa kemungkinan:
a.
Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja lazimnya
disebut dan bertangkai, misalnya nangka Artocarpus
integra Merr, mangga Mangifera indica
L.
b.
Daun terdiri atas upih dan helaian daun yang disebut
daun berupih atau berpelepah seperti pada suku rumput misalnya padi Oriza sativa L, jagung Zea mays L.
c.
Daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan
tangkai sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang. Yang
dinamakan daun duduk atau sessilis
seperti pada biduri Calotropis gigantea R.Br.
d.
Daun hanya terdiri atas tangkai saja, dalam hal ini
tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehinggga menyerupai helaian daun,
jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, dinamakan filodia seperti
pada pohon acacia auriculiformis A.
Cunn
2.3
Bangun-bangun Daun
Dalam menentukan bangun daun, tidak boleh
terpengaruh oleh adanya toreh-toreh atau lekuk-lekuk pada tepi daun, melainkan
harus dibayangkan seakan-akan toreh-toreh tadi tidak ada. Jika toreh-toreh pada
tepi daun sedemikian dalamnya hingga bangun dasar atau aslinya tidak lagi
tampak, maka bangun daun akan ditentukan menurut dangkal atau dalamnya toreh
dikombinasikan dengan susunan tulang-tulang daunnya.
Adapun
bangun-bangun daun adalah sebagai berikut:
Bagian
yang terlebar berada di tengah-tengah
helaian daun
1.
Bulat
atau bundar (Obicularis) jika panjang
: lebar = 1:1. Bangun daun yang demikian terdapat pada Victoria regia, teratai besar (Nelumbium
nelombo druce).
2.
Bangun
perisai (Peltatus). Daun yang
biasanya bangun bulat mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal
daun. Misalnya pada daun jarak.
3.
Jorong
(Ovalis),yaitu jika perbandingan
panjang : lebar = 1 ½ - 2 : 1. Seperti pada daun nangka (Artocarpus integra Merr.) dan nyamplung
(Calophylum inophylum L.)
4.
Memanjang (Oblongus) yaitu jika panjang : lebar = 2
½ - 3 :1. Misalnya daun srikaya (Annona
squamosa L.) dan sirsak (Annona a
muricata L.):
5.
Bangun langset (Lanceolatus). Jika panjang : lebar = 3-5
:1 misalnya daun kamboja (Plumiera
acuminata Ait.). oleander (Nerium
oleander L.).
Bagian
yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
A.
Pangkal daunnya tidak bertoreh
1.
Bangun bulat
telur (Ovatus) misalnya daun kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), daun
lombok rawit (Capsicum frutescens L.)
2.
Bangun segitiga
(triangularis), yaitu bangun seperti
segetiga sama kaki, misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.)
3.
Bangun delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga yang
sama ketiga sisinya, misalnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook. Et Arn.),
4.
Bangun belah
ketupat (rhomboideus), yaitu bangun
segi empat yang sisinya tidak sama panjang, misalnya anak daun yang di ujung
pada daun bangkuwang (Pachyrrhizus erosus
Urb.).
B.
Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
1.
Bangun
jantung (Cordatus), yaitu bangun
seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan, misalnya
daun waru (Hibiscus tiliaceus L.)
2.
Bangun
ginjal atau kerinjal (reniformis),
yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal
yang berkeluk dangkal, misalnya daun pagagan atau daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)
3.
Bangun
anak panah (sagittatus). Daun tak
seberapa lebar, ujung tajam, pangkal dengan lekukan yang lancip misalnya daun
enceng gondok (Sagittaria sagittifolia
L.)
4.
Bangun
tombak (hastatus), seperti bangun
anak panah, tetapi bagian pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar, misalnya
daun wewehan (Monochoria hastata Solms)
5.
Bertelinga
(auriculatus),
seperti bangun tombak tetapi pangkal daun di kanan kiri tangkai membulat,
misalnya daun tempuyung (Sonchus asper
Vill.).
Bagian
yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
1.
Bangun
bulat telur sungsang (obovatus),
yaitu sepertibulat telur tetapibagian yang lebar terdapat dekat ujung daun,
misalnya daun sawo kecik (Manilkara
kauki Dub)
2.
Bangun
jantung sungsang (obcordatus),
misalnya daun sidaguri (Sida retusa L.),
daun calincing atau semanggi gunung (Ocsalis
corniculata L.)
3.
Bangun
segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus),
misalnya anak daun semanggi (Marsilea
crenata Press 1.)
4.
Bangun
sudip atau bangun spatel atau solet (Spathulatus),
seperti bangun bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang
misalnya daun tapak liman (Elephantopus
scaber L.), daun lobak (Raphanus
sativus L.)
Tidak
ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
1.
Bangun
garis (linearis) pada penampan
melintangnya pipih dan daun amat panjang, misalnya daun bermacam-macam rumput (graminea)
2.
Bangun
pita (Ligulatus). Serupa daun bangun
garis tetapi lebih panjang juga didapati pada jenis-jenis rumput misalnya
jagung (Zea mays L.)
3.
Bangun
pedang (Ensiformis) seperti bangun
garis tetapi daunnya tebal di bagian tengah dan tipis kedua tepinya, misalnya
daun nanas sebrang (Agave sisalana Perr.,
Agave cantala Roxb)
4.
Bangun
paku atau dabus (subulatus), bentuk
daun hampir seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku, misalnya daun
Araucaria cunninghamii Ait.
5.
Bangun
jarum (Acerosus) serupa bangun paku
lebih kecil dan meruncing panjang, misalnya daun pinus Merkusii Jungh. & De
Vr.
2.4 Ujung daun (Apex Folii)
a.
Runcing (acutus) ujung daun yang runcing lazim kita dapat pada
daun-daun bangun : bulat memanjang, lanset, segitiga, delta, dan belah ketupat
seperti daun oleander
b.
Meruncing (acuminatus) seperti pada ujung yang runcing tapi titk pertemuan
kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan misalnya ujung daun sirsat
c.
Tumpul (obtusus) sering kita jumpai pada daun bulat telur terbalik
misalnya ujung daun saoh kecik
d.
Membulat (rotundatus) seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak
teerbentuk sudut sama sekali, terdapat pada daun yang buat atau jorong misalnya
ujung daun kaki kuda
e.
Rompan (truncatus) ujung daun tampak sebagai daun yang rata misalnnya
ujung anak daun semanggi
f.
Terbelah (retusus) ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan
misalnnya ujung daun sidagurih
g.
Berduri (mucronatus) jika ujung daun pertama ditutup dengan suatu bagian
yang runcing keras merupakan suatu duri misalnnya ujung daun nanas sebrang
2.5 Pangkal daun
(Basis Folii)
1.
Yang
tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal
ibu tulang/ ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian pangkal daun dapat:
a.
Runcing
(acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat,
dan lain-lain;
b.
Meruncing
(acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau bangun sudip;
c.
Tumpul
(obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur jorong;
d.
Membulat
(rotundatus) pada daun-daun bangun bulat, jorong dan bulat telur;
e.
Rompang
atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga, delta, tombak;
f.
Berlekuk
(emarginatus), pada daun-daun bunga jantung, ginjal, anak panah.
2.
Yang
tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:
a.
Pertemuan
tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai
dengan letak daun pada batang tadi, seperti lazim dapat kita lihat pada
daun-daun bangun perisai.
b.
Pertemuan
tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan
dengan latak daunnya. Dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus
oleh batangnya (perfoliatus).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Daun
merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan hanya terdapat pada batang.
·
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama
yaitu :
a.Upih
daun atau pelepah (Vagina),
b.Tangkai daun (Petiolus),
dan
c. Helaian daun (Lamina).
·
Bangun-bangun
daun dibedakan menjadi empat, yaitu :
1.
Bagian
yang terlebar berada di tengah-tengah
helaian daun:
a.
Bulat
atau bundar (Obicularis) ,
b.
Bangun
perisai (Peltatus),
c.
Jorong
(Ovalis),
d.
Memanjang (Oblongus)
e.
Bangun langset (Lanceolatus)
2.
Bagian
yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
o Pangkal daunnya tidak
bertoreh
a.
Bangun bulat
telur (Ovatus)
b.
Bangun segitiga
(triangularisL.)
c.
Bangun delta (deltoideus)
d.
Bangun belah
ketupat (rhomboideus)
o Pangkal daun bertoreh atau
berlekuk
a.
Bangun
jantung (Cordatus)
b.
Bangun
ginjal atau kerinjal (reniformis)
c.
Bangun
anak panah (sagittatus)
d.
Bangun
tombak (hastatus)
e.
Bertelinga
(auriculatus)
http://anieznurlaily.blogspot.co.id
3.
Bagian
yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
a.
Bangun
bulat telur sungsang (obovatus)
b.
Bangun
jantung sungsang (obcordatus)
c.
Bangun
segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)
d.
Bangun
sudip atau bangun spatel atau solet (Spathulatus)
4.
Tidak
ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
a.
Bangun
garis (linearis)
b.
Bangun
pita (Ligulatus)
c.
Bangun
pedang (Ensiformis)
d.
Bangun
paku atau dabus (subulatus)
e.
Bangun
jarum (Acerosus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar