Total Tayangan Halaman

Senin, 25 April 2016

Makalah Struktur Perkembangan Tumbuhan Morfologi Daun



MAKALAH STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1
MORFOLOGI DAUN ( BAGIAN-BAGIAN DAN BANGUN DAUN)

Dosen Pengampu: Evika Sandi Savitri, M.P



Disusun Oleh:
1.      Luthfi Hakim S                           13620006
2.      Iqbalullah M K                            13620018
3.      Suhartono                                    13620033
4.      Fista Nisaul Hikmah                   13620043
5.      Dian Eka Pratiwi                         13620046
6.      Anis Nur Laily                             13620047

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan.daun mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu bagian yang melebar yang tertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (Petiolus) . buku-buku (Nodus)adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (Axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.        Apa saja bagian-bagian daun?
2.        Bagaimana bangun-bangun daun?
1.3  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui bagian-bagian daun.
2.        Untuk mengetahui bangun-bangun daun.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Daun (Folium)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang. Dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasana berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang di tempati tumbuhan-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daum yang telah tua, kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda dengan daun yang masih segar. Perbedaan warna ini kita lihat pula bila kita membandingkan warna antara daun yang masih muda dan daun yang sudah dewasa. Daun yang muda berwarna hijau muda keputih-putihan, kadang-kadang juga ungu atau kemerah-merahan. Sedangkan yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh.
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap keatas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk :
a.       Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi) terutama yang berupa zat gas (Co2)
b.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
c.       Penguapan air (transpirasi)
d.      Pernafasan (respirasi
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama yaitu Upih daun atau pelepah (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan Helaian daun (Lamina).  Ada juga daun yang tidak lengkap yaitu daun yang hanya tersusun atas tangkai dan helaian saja, upih dan helaian, helaian saja atau tangkai saja. Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L), pohon pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.) dll.
2.2  Bagian-bagian Daun
Bagian-bagian daun yang lengkap sebagai berikut:
1)        Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Daun yang berpupih umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal monocotyledoneae, suku rumput atau gramineae, suku empon-empon atau zingiberaceae,  pisang, dan golongan palmae.
2)      Tangkai daun
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya.
Bentuk dan ukuran tangkai daun berbedamenurut jenis tumbuhan, bahkan pada satu tumbuhan ukuran dan bentuknya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut:
·         Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya Carica papaya L
·         Pipih dan tepinya melebar (bersayap), misalnya pada jeruk Citrus sp
·         Bersegi
·         Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang
Tangkai daun dapat memperlihatkan adanya kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel dll, Jika ditinjau keadaan permukaannya. Tangkai daun dapat mengalami metamorfosis menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filogenetik.
3)        Helaian daun (lamina)
Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya, disebut pula senagai sifat daunnya. Contoh jika kita mengatakan “daun nangka bangun jorong”, sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya, melainkan helaiannya. Dalam uraian ini ciri-ciri yang seharusnya disebut sebagai ciri helaian daun, akan disebut pula sebagai ciri daun.
     Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan:
a.       Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja lazimnya disebut dan bertangkai, misalnya nangka Artocarpus integra Merr, mangga Mangifera indica L.
b.      Daun terdiri atas upih dan helaian daun yang disebut daun berupih atau berpelepah seperti pada suku rumput misalnya padi Oriza sativa L, jagung Zea mays L.
c.       Daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang. Yang dinamakan daun duduk atau sessilis seperti pada biduri Calotropis gigantea R.Br.
d.      Daun hanya terdiri atas tangkai saja, dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehinggga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, dinamakan filodia seperti pada pohon acacia auriculiformis A. Cunn
2.3  Bangun-bangun Daun
Dalam menentukan bangun daun, tidak boleh terpengaruh oleh adanya toreh-toreh atau lekuk-lekuk pada tepi daun, melainkan harus dibayangkan seakan-akan toreh-toreh tadi tidak ada. Jika toreh-toreh pada tepi daun sedemikian dalamnya hingga bangun dasar atau aslinya tidak lagi tampak, maka bangun daun akan ditentukan menurut dangkal atau dalamnya toreh dikombinasikan dengan susunan tulang-tulang daunnya.
Adapun bangun-bangun daun adalah sebagai berikut:
Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah  helaian daun
1.    Bulat atau bundar (Obicularis) jika panjang : lebar = 1:1. Bangun daun yang demikian terdapat pada Victoria regia, teratai besar (Nelumbium nelombo druce).
2.    Bangun perisai (Peltatus). Daun yang biasanya bangun bulat mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun. Misalnya pada daun jarak.
3.    Jorong (Ovalis),yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 1 ½ - 2 : 1. Seperti pada daun nangka (Artocarpus integra Merr.) dan nyamplung (Calophylum inophylum L.)
4.    Memanjang (Oblongus) yaitu jika panjang : lebar = 2 ½ - 3 :1. Misalnya daun srikaya (Annona squamosa L.) dan sirsak (Annona a muricata L.):
5.    Bangun langset (Lanceolatus). Jika panjang : lebar = 3-5 :1 misalnya daun kamboja (Plumiera acuminata Ait.). oleander (Nerium oleander L.).
Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
A.    Pangkal daunnya tidak bertoreh
1.    Bangun bulat telur (Ovatus) misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), daun lombok rawit (Capsicum frutescens L.)
2.    Bangun segitiga (triangularis), yaitu bangun seperti segetiga sama kaki, misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.)
3.    Bangun delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya, misalnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook. Et Arn.),
4.    Bangun belah ketupat (rhomboideus), yaitu bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang, misalnya anak daun yang di ujung pada daun bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.).
B.     Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
1.    Bangun jantung (Cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan, misalnya daun waru (Hibiscus tiliaceus L.)
2.    Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berkeluk dangkal, misalnya daun pagagan atau daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)
3.    Bangun anak panah (sagittatus). Daun tak seberapa lebar, ujung tajam, pangkal dengan lekukan yang lancip misalnya daun enceng gondok (Sagittaria sagittifolia L.)
4.    Bangun tombak (hastatus), seperti bangun anak panah, tetapi bagian pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar, misalnya daun wewehan (Monochoria hastata Solms)
5.    Bertelinga (auriculatus), seperti bangun tombak tetapi pangkal daun di kanan kiri tangkai membulat, misalnya daun tempuyung (Sonchus asper Vill.).
Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
1.      Bangun bulat telur sungsang (obovatus), yaitu sepertibulat telur tetapibagian yang lebar terdapat dekat ujung daun, misalnya daun sawo kecik (Manilkara kauki  Dub)
2.      Bangun jantung sungsang (obcordatus), misalnya daun sidaguri (Sida retusa L.), daun calincing atau semanggi gunung (Ocsalis corniculata L.)
3.      Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), misalnya anak daun semanggi (Marsilea crenata Press 1.)
4.      Bangun sudip atau bangun spatel atau solet (Spathulatus), seperti bangun bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang misalnya daun tapak liman (Elephantopus scaber L.), daun lobak (Raphanus sativus L.)
Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
1.      Bangun garis (linearis) pada penampan melintangnya pipih dan daun amat panjang, misalnya daun bermacam-macam rumput (graminea)
2.      Bangun pita (Ligulatus). Serupa daun bangun garis tetapi lebih panjang juga didapati pada jenis-jenis rumput misalnya jagung (Zea mays L.)
3.      Bangun pedang (Ensiformis) seperti bangun garis tetapi daunnya tebal di bagian tengah dan tipis kedua tepinya, misalnya daun nanas sebrang (Agave sisalana Perr., Agave cantala Roxb)
4.      Bangun paku atau dabus (subulatus), bentuk daun hampir seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku, misalnya daun Araucaria cunninghamii Ait.
5.      Bangun jarum (Acerosus) serupa bangun paku lebih kecil dan meruncing panjang, misalnya daun pinus Merkusii Jungh. & De Vr.


2.4 Ujung daun (Apex Folii)
a.      Runcing (acutus) ujung daun yang runcing lazim kita dapat pada daun-daun bangun : bulat memanjang, lanset, segitiga, delta, dan belah ketupat seperti daun oleander
b.      Meruncing (acuminatus) seperti pada ujung yang runcing tapi titk pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan misalnya ujung daun sirsat
c.       Tumpul (obtusus) sering kita jumpai pada daun bulat telur terbalik misalnya ujung daun saoh kecik
d.      Membulat (rotundatus) seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak teerbentuk sudut sama sekali, terdapat pada daun yang buat atau jorong misalnya ujung daun kaki kuda
e.       Rompan (truncatus) ujung daun tampak sebagai daun yang rata misalnnya ujung anak daun semanggi
f.       Terbelah (retusus) ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan misalnnya ujung daun sidagurih
g.      Berduri (mucronatus) jika ujung daun pertama ditutup dengan suatu bagian yang runcing keras merupakan suatu duri misalnnya ujung daun nanas sebrang
2.5 Pangkal daun (Basis Folii)
1.         Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang/ ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian pangkal daun dapat:
a.       Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dan lain-lain;
b.      Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau bangun sudip;
c.       Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur jorong;
d.      Membulat (rotundatus) pada daun-daun bangun bulat, jorong dan bulat telur;
e.       Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga, delta, tombak;
f.       Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bunga jantung, ginjal, anak panah.
2.         Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:
a.       Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi, seperti lazim dapat kita lihat pada daun-daun bangun perisai.
b.      Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan latak daunnya. Dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batangnya (perfoliatus).

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
·         Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan hanya terdapat pada batang.
·         Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama yaitu :
a.Upih daun atau pelepah (Vagina),
b.Tangkai daun (Petiolus), dan
c. Helaian daun (Lamina). 
·           Bangun-bangun daun dibedakan menjadi empat, yaitu :
1.      Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah  helaian daun:
a.       Bulat atau bundar (Obicularis) ,
b.      Bangun perisai (Peltatus),
c.       Jorong (Ovalis),
d.      Memanjang (Oblongus)
e.       Bangun langset (Lanceolatus)
2.      Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
o   Pangkal daunnya tidak bertoreh
a.       Bangun bulat telur (Ovatus)
b.      Bangun segitiga (triangularisL.)
c.       Bangun delta (deltoideus)
d.      Bangun belah ketupat (rhomboideus)
o   Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
a.       Bangun jantung (Cordatus)
b.      Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis)
c.       Bangun anak panah (sagittatus)
d.      Bangun tombak (hastatus)
e.       Bertelinga (auriculatus)
http://anieznurlaily.blogspot.co.id
3.      Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
a.       Bangun bulat telur sungsang (obovatus)
b.      Bangun jantung sungsang (obcordatus)
c.       Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)
d.      Bangun sudip atau bangun spatel atau solet (Spathulatus)
4.      Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
a.       Bangun garis (linearis)
b.      Bangun pita (Ligulatus)
c.       Bangun pedang (Ensiformis)
d.      Bangun paku atau dabus (subulatus)
e.       Bangun jarum (Acerosus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar